LAMAN

Kamis, 14 November 2013

Ekonomi Indonesia dan Sistem Pertahanan dan Keamanan

          Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama sepuluh tahun terakhir selalu menunjukkan angka yang positif. Data BPS menunjukkan angka pertumbuhan berkisar antara 4 – 6 persen sejak tahun 2002. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 tercatat sebesar 6,23 persen. Konsumsi domestik dan investasi menjadi penyumbang utama pertumbuhan.[1] Hal tersebut memang menunjukkan angka yang menggembirakan. Permasalahannya apakah pertumbuhan ekonomi tersebut akan berlangsung terus dan juga apakah pertumbuhan ekonomi tersebut didasari oleh fundamental perekonomian Indonesia yang bagus, serta juga ditopang oleh sistem perekonomian yang mumpuni?
            Sejak Indonesia merdeka, sejarah telah mencatat jatuh bangunnya kondisi perekonomian Indonesia. Jatuh bangunnya kondisi perekonomian Indonesia tersebut hampir selalu diiringi oleh jatuh bangunnya rezim kekuasaan di Indonesia. Ini berarti kondisi politik dan kondisi perekonomian Indonesia mempunyai hubungan timbal balik yang erat. Pengamatan analitis terhadap perjalanan sejarah Negara-Bangsa Indonesia didalam mencari sistem ekonomi yang dinilai cocok bagi keperluan menggerakkan pembangunannya memperlihatkan, bagaimana didalam garis besarnya upaya-upaya itu ternyata banyak sekali didikte oleh upaya pencarian sistem politik dan oleh keputusan-keputusan yang lebih tinggi tingkatannya yang muncul dari upaya pencarian landasan normatif bagi kehidupan negara-bangsa[2].

Rabu, 13 November 2013

PENGEMBANGAN INDUSTRI PERTAHANAN INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Industri pertahanan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung kekuatan pertahanan suatu negara, terlebih dalam era modern sekarang ini. Negara yang memiliki industri pertahanan yang maju akan mempunyai kemampuan lebih dalam kekuatan pertahanannya. Kekuatan pertahanan suatu negara akan lebih mumpuni bila ditunjang dengan kemampuan negara tersebut memproduksi berbagai macam sarana dan prasarana pendukung pertahanan melalui industri pertahanan yang dimilikinya.
            Industri pertahanan yang kuat mempunyai dua efek utama, yakni efek langsung terhadap pembangunan kemampuan pertahanan, dan efek terhadap pembangunan ekonomi dan teknologi nasional. Dalam bidang pembangunan kemampuan pertahanan, industri pertahanan yang kuat menjamin pasokan kebutuhan Alutsista dan sarana pertahanan secara berkelanjutan. Ketersediaan pasokan Alutsista secara berkelanjutan menjadi prasyarat mutlak bagi keleluasaan dan kepastian untuk menyusun rencana pembangunan kemampuan pertahanan dalam jangka panjang, tanpa adanya kekhawatiran akan faktor-faktor politik dan ekonomi, seperti embargo atau restriksi. Industri pertahanan dapat memberikan efek pertumbuhan ekonomi dan industri nasional, yakni ikut menggairahkan pertumbuhan industri nasional yang berskala internasional, penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup signifikan, transfer teknologi yang dapat menggairahkan sektor penelitian, dan pengembangan sekaligus memenuhi kebutuhan sektor pendidikan nasional di bidang sains dan teknologi[1].
            Memang tidak ada sebuah negara yang mampu seratus persen mandiri dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista), pasti terdapat ketergantungan terhadap negara lain. Amerika sebagai negara yang paling kuat sistem pertahanannya dan terbesar penghasil alutsista[2], ternyata masih memerlukan pasokan komponen dari negara lain untuk kebutuhan industri pertahanannya. Bahkan sebuah kasus menunjukan terdapat komponen elektronik palsu produksi China dalam sebuah pesawat tempur buatan Amerika[3].